Rabu, 28 Februari 2018

Bukan Malam,

Dan guratan-guratan malam itu mulai mengganggu.
Siang yang remuk, sore yang ringkih, kemudian malam.
Jangan kau tanya berapapun, sebanyak apapun, atau sesekali mulai menelisik, menilai, dan menimang.
Hey!
Mana?
Mana?
Ah! kau lupa rupanya.
mau kutanyakan pada siapa?
Jika bunga mulai menyeruakkan bau-bau sengit...
Cahaya indah mulai menyempil pada bunga-bunga kasturi.
Gelap dikau! dengan kata yang hanya dibawa lelap.
Dusta engkau! dengan bibir-bibir yang dipenuhi buih-buih racun musuhmu yang ketakutan.
Kau tertawa dengan lambang kasta yang seharusnya jua kau tengadahkan, bukan malah kau tumpahkan.
Semoga engkau terbangun dari malam-malam dan mimpi-mimpi yang membuatmu takluk. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar